Object: Beauty Salon
Location: Jl Cikutra Barat, Bandung
How far can we actually stretch the word "spiritual"?
This banner somehow induced me
to walk to the receptionist and say:
“Hi. I’d like to make an appointment for
transcendental make-up and enlightening hairdo, please.”
This banner somehow induced me
to walk to the receptionist and say:
“Hi. I’d like to make an appointment for
transcendental make-up and enlightening hairdo, please.”
This banner somehow induced me to walk to the receptionist and say:
ReplyDelete“Hi. I’d like to make an appointment for transcendental make-up and enlightening hairdo, please.”
Dicoba aja Mbak.. (hehehe)
Mampir ahh kalo pas ke Bandung.. terima bikin temporary tattoo nggak ya? *ngasal*
Mbak Dee, minta izin untuk nge-link blognya ya :)
ReplyDeleteSalam kenal,
Jenny
Please do, Jenny. Salam kenal juga!
ReplyDelete~ D ~
permisi mbak .. dah aku link blog nya nih dari multiply .. maen2 yah ke adekbayi.multiply.com
ReplyDeletebtw .. unik2 en lucu yah foto2nya :-)bikin senyum2 malem2 gini
Oke, Savitri. Silakan di-link ke blog kamu. Senang sudah membuat kamu senyam-senyum malam-malam :)
ReplyDeleteHura. Akhirnya ide ini come to life. Lengkap dengan slogannya yang 'profokativ'... jadi inget situs teman saya yang satu ini ... http://ataedun.blogspot.com/
ReplyDeleteSori baru mampir sekarang ...
BTW. Saya baru bikin blog buat karya-karya baru studio. check out ... www.f0rm.wordpress.com
Maybe they can rinse away your sins?
ReplyDeleteBut seriously, the human spirit is perfect in itself. It is our human experience that tries to taint it.
Kit
Hello Mbak Dee,salam kenal. en ijin kasih comment yach...
ReplyDeleteKalo emang bener tuh spanduk,
kapan2 aq mo nyoba nih.
pengen tauk, "Spiritual Beauty" nya kayak apa.
tapi eh,ngomong2 hubungan spiritual ama rambut en wajah-tuh apa ya?
kecantikan religus kecantikan transendental kenapa ngak dicoba kapan lagi di wajah di rias secara religius apa mesti menunggu ajal menjelang supaya jenazah tidak menyeramkan wah ini mah menyaingi profesi perias jenazah yang aduhai yang kerap kutemui di rumah duka orang kaya, cccttt apa batin kita memang telah tidak bernyanyi lagi ya. jop
ReplyDeleteHueeehe....gak kebayang apa reaksi si resepsionis kalo mba minta disasak rambut plus pencerahan...:P
ReplyDeleteMungkin kita bisa minta rambut kita dikeriting a la Sang Buddha, atau dipotong model rambutnya Jesus, kalo perlu luluran biar kulit kita mulus kayak Shri Krishna. Hehehe...
ReplyDeleteMba Dewi, jangan lupa mampir ya, di http://franz-vince.blogspot.com/ Saya Frans Kristian (Jogja), kita pernah ketemu bulan lalu di Mendut.
mbak dee:
ReplyDeleteijin ngelink juga ya mbak...
mbak.. supernovanya ditunggu ya...
fahmi:
ataedun? perasaan kenal...
mba Dee....salam kenal. dateng donk ke blog aku...www.penakecildeezna.multiply.com
ReplyDelete