Exhibit #33
Object: Plang/Spanduk Toko
Location: Jalan Dip(f)atiukur, Bandung
Di satu siang di Jalan Dipatiukur, satu toko kecil tengah berusaha untuk menuliskan jasa-jasanya dengan tepat dan akurat...
Yah. Meleset beberapa huruf. Tapi tidak apa-apa, berhubung plangnya bolak-balik, ia masih memiliki kesempatan kedua.
Dan... yah... tetap sebuah usaha yang patut kita hargai. Tidak banyak servis elektronik pinggir jalan yang bisa mereparasi killer ataupun panser.
Di ujung jalan, beberapa meter dari simpang Dago, sebuah kejutan sudah menanti:
Saat keluar dari Jalan Difatiukur, kami sudah tak bisa membedakan mana kaum pakir dan mana tukang farkir, sungguh-sungguh satu paktor yang misterieus. Memasuki Jalan Taman Sari, saat singgah di Kebun Binatang Bandung, satu misteri lagi menanti kami...
Dan oleh karena itulah poto-poto ini fatut di-aflod dan diingpormasikan kefada teman-teman semua...
Wednesday, February 18, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mbak, saya udah biasa mendengar 'tarahu' untuk 'tahu', 'barudak' untuk 'budak' dsb. tapi suatu hari saya melihat di seberang satu kampus di bandung: Warung Bakso Varagina. Nah lho! :D Hehehehe...
ReplyDeleteIya, Eyi.
ReplyDeleteSaya juga pernah dikasih tahu, tuh. Kalau ada fotonya mau dong :)
~ D ~
Ada temen juga dengan bangga dan kenceng bilang dengan gaya sok betawi modern malah aneh "eh, guwe pernah liat cabe nyang pararanjang sakararieu"...(maksudnya?)
ReplyDeletembak dewi, temen aku juga lucu waktu lagi pergi ke kebun cabe...dengan bangga dia bilang kenceng (orang sunda yang pake style bicara betawi modern)..."guwe pernah liat cabe yang pararanjang sakararieu"...
ReplyDeletembak... yang ngomong farfum.. sebenarnya giginya gitooo banget...so bibir g bisa ketutup dengan sempurnaaa...wkwkwkw...ooopsss..
ReplyDeletewah.. kalo orang selatan di daerah saya (red : Cianjur) biasanya menyebut nama 'Bandung' dengan 'Banung' atau 'Leuwi Panjang' jadi Leuwi Panyang' hehehe..
ReplyDeletesalah banget mbak orang sunda ga bisa bilang 'P'..
itu Pitnah Pren!!
Kota yang misterius ...
ReplyDeleteTadinya kupikir misteri 'f' dan 'p' hanya menjadi misteri verba... karena temanku yang dari Garut selalu memanggilku Papa alih-alih Fafa seperti kebanyakan orang...
Sekarang aku mengerti... misteri 'f' dan 'p' agaknya menjadi trend mark di kalangan sunda punya... bahkan dalam dunia kepenulisan...
Papa funya fafa ...
fafanya papa itu istri dari mamanya papa ...
oya,
ada satu nama hewan yang belum disebut di plang di atas:
Unta
Gajah ...
...
...
Jebra
cuma bisa ngakak bacanya Mba'
ReplyDeletepernah suatu ketika saya melewati sebuah Halte di Jakarta yg baru dibuat.
HALTE PLY OVER.
Entah mungkin dikomplein or di-demo bbrp hari kemudian nama Halte tersebut diganti menjadi :
HALTE FLY OFER.
Ha3x...serba salah deh
yang nulis ikutan 'cacat' vokal... =p
ReplyDelete*ikutan bingung*
huahauauhauha... kocaaaakK!!
ReplyDeletebtw utk nambahin komennya eyi, kmrn temen ada yg cerita, anak Untar Jkt ada lohh yg namanya Vaginawati.. Entah apa yg ad di pikiran emak bapaknya wkt itu..
@ Victoria : mungkin yg dipikiran Bonyoknya, nama Vaginawati ntr bakal terkenal di dunia biologi dan kedokteran.
ReplyDeletejadi ingat teman saya, dia hanya bisa menyebut 'laptop' dengan 'lektop', 'handphone' dengan 'hengpon', atau 'lipstik' dengan 'listip', bahkan 'kaget' bisa jadi 'taget'.
ReplyDeleteAneh.hehehe...
fermisi saya nungpang baca
ReplyDelete*ikutan eror*
wahahahhaag.. dulu jg pna liat yg jualan fried chicken.. itu kan lucu2 :P
ReplyDeleteada yang tulisnya pret ciken.
tp ndak sempet di poto..
huahahaha~
keasikan ketawa pas liat :P
hai, salam kenal mbak dee :)
ReplyDeleteikutan komen yaa,
sebagai warga bandung, saya juga sering liat gerobak - gerobak makanan yang penulisannya asal, seperti "jamur krispy" , "ayam goreng fred ciken" ,dll. memang benar - benar ajaib, bahkan saya juga ada pernah menemukan menu minuman dengan kata - kata "es jeruk hangat" saat sedang wisata kuliner sama teman2 di daerah dekat sekolah, fotonya bisa dilihat di blog saya ya :)
mbak dewi, saya ijin taroh link blog ini di blog saya ya.terimakasih...
ReplyDeletejadi inget bu Venti;)) dosen pronounciation kami
ReplyDeletede'e parno banget sama satu temen kami yang dari awal ngeja namanya sendiri S-a-i-p-u-l
padahal diabsens Saiful. beneran aj, tiap lafalin kata yang ingredient'e eneng f mesti rebah jadi p..onoooo ae
kami dari sulawesi, terutama Makassar juga sering jadi bulan2an temen karena fanatisme lidah kami pada 'g' jangan heran kalo tiba2 telinga kesambet kata ikang, bukan ikang fauzi, lalu pelabuhang, herang
kadang digodain pesan duriang nggak pake g,hihi...
salam,
chindy tan
March 12, 2009 3:25 AM
I found this really interesting!
ReplyDeleteketawa ngakak abis-abisan
kwakakakakkakakkkk....
ReplyDelete"urang sunda, huruP F, P jeung HuruP V"
Perhatiin tulisan di museum asia afrika deh mba...
salam kenal, mbak dee...
ReplyDeleteartikelnya menarik banget, hehe.
Kalo di kota asal saya di kalimantan selatan, ada yg kaya gini:
- Serpis Ban
- Servis Ban
- Servise Ban
tapi sepanjang penglihatan saya, belum pernah ada yang menyamai ini di mana pun di Indonesia:
"Di sini jual Sular dan Bengsin"
hehe..
Oia, minta izin ngopi link blog mba ke blog saya ya, hatur nuhun.
Salam..
@Jajakata: Wahaha! That's so funny! :D Andaikan bisa difoto. Silakan jika mau nge-link. Thank you!
ReplyDeleteizin copas ya tante buat blog saya :)
ReplyDeletebiar blog saya dapat nominasi di kelas :)
thx sblumnya :)
Teh Geulis, ijin ngambil poto buat ditaro di pesybuk!
ReplyDeletewahahaha... bandung fisan euy (maksa)
ReplyDeleteIih, kok nemu aja sih yang kayak gitu? Hahahaha...
ReplyDeleteTapi guru saya pernah cerita juga, di daerah Jawa Tengah ada plang tulisannya: tambal ban, oli, dsb. yang bersifat permesinan, diakhiri dengan frasa: RIAS PENGANTIN.
Dan ternyata hampir semua plang usaha di sana seperti itu. Hebat ya orang-orang sana. Multitalenta sekali.
lucuuuuuuu mbaaaakkkk .... ehem saya juga punya temen yang konyol dia bilang singkatan dalam bahasa sunda motor-motoran apa ? jawab momotoran ... kalau mobil-mobilan ? momobilan ... kalau Mcd-Mcd-an ??? ......
ReplyDelete